Fungsi/Kegunaan Hidrolisis Garam Dalam Kehidupan (Materi Kimia)
1. Pelarutan sabun
Garam natrium stearat, C 17H 35COONa
(sabun cuci) akan mengalami hidrolisis jika dilarutkan dalam air , menghasilkan
asam stearat dan basanya NaOH.
Reaksi:
C 17H 35COONa + H 2O --> C 17H 35COOH
+ NaOH
Oleh karena itu, jika garam tersebut digunakan untuk
mencuci, airnya harus bersih dan tidak mengandung garam Ca 2+ atau
Mg 2+. garam Ca 2+ dan Mg 2+ banyak terdapat
dalam air sadah. Jika air yang digunakan mengandung garam garam Ca 2+,
terjadi reaksi
2(C 17H 35COOH) + Ca 2+
--> (C 17H 35COO) 2 + H +
Sehingga buih yang dihasilkan sangat sedikit.
Akibatnya, cucian tidak bersih karena fungsi buih untuk memperluas permukaan
kotoran agar mudah larut dalam air.
2. Penjernihan air
Penjernihan air minum oleh PAM berdasarkan prinsip
hidrolisis, yaitu menggunakan senyawa aluminium fosfat yang mengalami
hidrolisis
total.
3. Sebagai Pupuk
Agar
tanaman tumbuh dengan baik, maka pH tanaman harus dijagam pH tanah di daerah pertanian
harus disesuaikan dengan pH tanamannya. Oleh karena itu diperlukan pupuk yang
dapat menjaga pH tanah agar tidak terlalu asam atau basa. Biasanya para petani
menggunakan pelet padat (NH 4 ) 2 SO 4 untuk
menurunkan pH tanah. Garam (NH 4 ) 2 SO 4 bersifat
asam, ion NH 4 + akan terhidrolisis dalam
tanah membentuk NH 3 dan H + yang
bersifat asam.
4. Pemutih Pakaian
Kita
juga sering memakai bayclin atau sunklin untuk memutihkan pakaian kita. Produk
ini mengandung kira-kira 5 % NaOCl yang sangat reaktif sehingga dapat
menghancurkan pewarna, sehingga pakaian menjadi putih kembali. Garam ini
terbentuk dari asam lemah HOCl dengan basa kuat NaOH. Ion OCl - terhidrolisis
menjadi HOCl dan OH-, sehingga garam NaOCl bersifat basa.
Terimakasih Telah mengunjungi Tegar JR blog. Semoga artikel yang saya post bermanfaat bagi pembaca ^_^ Terimakasih :D
Mohon maaf jika ada kata-kata yang tidak berkenan bagi anada :D
makasih min, membantu banget
BalasHapus